Jawara Kidul Didukung Komposer Film Ayat-Ayat Cinta

BANTEN RAYA - CILEGON - Kremov Pictures terus menunjukkan tajinya sebagai pemuda dan pemudi kreatif yang mencintai budaya Banten. Kali ini Tim Kremov kembali menggarap sebuah film berjudul Jawara Kidul yang akan diikutsertakan pada ajang Festival Film Indonesia (FFI).

Kremov Picture sepertinya tidak pernah berhenti terus bekarya membuat film yang mengangkat budaya Banten. Bagaimana tidak, komunitas film Banten yang dibentuk pada tahun 2007 itu hingga saat ini lebih dari 10 judul film yang sudah diproduksi, yang kesemuanya mengangkat budaya Banten. Meski tanpa dukungan biaya dari pemerintah, pemuda-pemudi kreatif itu terus memunculkan karya baru.

Kali ini Kremov Picture menggarap film yang lebih serius karena akan diikutsertakan pada ajang bergengsi yakni FFI yang merupakan ajang penghargaan tertinggi bagi dunia perfilman di Indonesia. Tentu dengan mengikuti ajang tersebut sebuah kebanggaan tersendiri bagi Tim Kremov Picture. Apalagi komunitas tersebut merupakan satu-satunya yang mewakili Banten di ajang besar tersebut.

Berkat kerja keras semua tim, gayung pun bersambut. Tim Kremov mendapatkan dukungan dari Tya Subiakto yang merupakan komposer terkenal Indonesia yang sudah malang melintang di dunia perfilman tanah air. Tya Subiakto juga merupakan komposer Film Ayat-ayat Cinta yang tenar pada tahun 2008 lalu.

Tentu dengan dukungan komposer profesional tersebut adalah sebuah kesempatan luar biasa dan tentu akan lebih memotivasi tim untuk bisa lebih gigih lagi untuk membuat karya kreatif bagi komunitas film yang beralamat di Jalan Kalitimbang, Kedung Baya RT 04/04, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon itu.

Pimpinan Manejemen Kremov Picture Darwin Mahesa mengatakan, saat ini Film Jawa Kidul masih dalam tahap produksi. Seluruh tim serius menggarap film satu ini. Apalagi setelah mendapatkan dukungan dari Tya Subiakto yang akan ikut membantu soundtrack film yang diambil dari daerah Kabupaten Lebak itu. “Kami bersyukur bisa mendapatkan tawaran dukungan dari Tya Subiakto yang akan membuatkan soundtrack-nya. Kami sangat optimis dan semangat mengikuti ajang FFI ini,” ujar Darwin, kemarin.

Darwin menyatakan, meski dalam produksi banyak kekurangan terutama dalam hal akomodasi, ini dikarenakan Film Jawara Kidul dalam produksinya membutuhkan lokasi yang pas dengan latar cerita yang diangkat. Tim pun akhirnya melakukan syuting ke Ciptagelar di Sukabumi dan Pulau Sangiang. Namun demikian tim tetap semangat menggarap film tersebut. “Budaya Banten harus mencul di kancah nasional. Semoga bisa mengangkat nama Banten yang lebih baik,” terang Darwin. (USMAN TEMPOSO)

Tidak ada komentar:

Pages